Pages

Sabtu, 28 Maret 2015

Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M. Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.
Sewaktu Kerajaan Belanda menyerang Kesultanan Aceh pada agresi tentara Belanda kedua pada Bulan Shafar 1290 Hijriah/10 April 1873 Masehi, Masjid Raya Baiturrahman dibakar. Kemudian, pada tahun 1877 Belanda membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman untuk menarik perhatian serta meredam kemarahan Bangsa Aceh. Pada saat itu Kesultanan Aceh masih berada di bawah pemerintahan Sultan Muhammad Daud Syah Johan Berdaulat yang merupakan Sultan Aceh yang terakhir.
Sebagai tempat bersejarah yang memiliki nilai seni tinggi, Masjid Raya Baiturrahman menjadi objek wisata religi yang mampu membuat setiap wisatawan yang datang berdecak kagum akan sejarah dan keindahan arsitekturnya, dimana Masjid Raya Baiturrahman termasuk salah satu Masjid terindah di Indonesia yang memiliki arsitektur yang memukau, ukiran yang menarik, halaman yang luas dengan kolam pancuran air bergaya Kesultanan Turki Utsmani dan akan sangat terasa sejuk apabila berada di dalam Masjid ini.
Pada masa Kesultanan Aceh Darussalam, Selain Masjidil Haram di kota suci Makkah, Masjid Raya Baiturrahman ini juga menjadi salah satu pusat pembelajaran agama Islam yang dikunjungi oleh orang-orang yang ingin mempelajari Islam dari seluruh penjuru dunia.
Pada tanggal 26 Maret 1873 Kerajaan Belanda menyatakan perang kepada Kesultanan Aceh, mereka mulai melepaskan tembakan meriam ke daratan Aceh dari kapal perang Citadel Van Antwerpen. Pada 5 April 1873, Belanda mendarat di Pante Ceureumen di bawah pimpinan Johan Harmen Rudolf Köhler, dan langsung bisa menguasai Masjid Raya Baiturrahman. Köhler saat itu membawa 3.198 tentara. Sebanyak 168 di antaranya para perwira. Namun peperangan pertama ini dimenangkan oleh pihak Kesultanan Aceh, dimana dalam peristiwa tersebut tewasnya Jendral Johan Hermen Rudolf Kohler yang merupakan Jendral besar Belanda akibat ditembak dengan menggunakan senapan oleh seorang pasukan perang Kesultanan Aceh yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monumen kecil dibawah Pohon Kelumpang yang berada di dekat pintu masuk sebelah utara Masjid Raya Baiturrahman.
Sebagai markas perang dan benteng pertahanan rakyat Aceh, Pada saat itu, Masjid Raya Baiturrahman digunakan sebagai tempat bagi seluruh pasukan perang Kesultanan Aceh berkumpul untuk menyusun strategi dan taktik perang. Sejarah mencatat bahwa pahlawan-pahlawan nasional Aceh seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien turut serta mengambil andil dalam mempertahankan Masjid Raya Baiturrahman.
Masjid Raya Baiturrahman terbakar habis pada agresi tentara Belanda kedua pada tanggal 10 April bulan Shafar 1290H/April 1873 M yang dipimpin oleh Jendral van Swieten. Tindakan Belanda yang membakar Masjid Raya Baiturrahman yang merupakan masjid kebanggaan milik Kesultanan Aceh Darussalam inilah yang membuat rakyat Aceh murka sehingga melakukan perlawanan yang semakin hebat untuk mengusir Belanda dari Kesultanan Aceh. Pembakaran Masjid Raya Baiturrahman yang dilakukan oleh pihak Belanda ini membuat salah seorang putri terbaik Aceh, Cut Nyak Dhien sangat marah dan berteriak dengan lantang tepat di depan Masjid Raya Baiturrahman yang sedang terbakar sambil membangkitkan semangat Jihad Fillsabilillah Bangsa Aceh.
“Wahai sekalian mukmin yang bernama orang Aceh! Lihatlah! Saksikan sendiri dengan matamu! Masjid kita dibakarnya! Mereka menentang Allah Subhanahuwataala! Tempatmu beribadah dibinasakannya! Nama Allah dicemarkannya! Camkanlah itu! Janganlah kita melupakan budi si kafir yang serupa itu! Masih adakah orang Aceh yang suka mengampuni dosa si kafir yang serupa itu? Masih adakah orang Aceh yang suka menjadi budak kafir Belanda?” (Szekely Lulofs, 1951:59).
Empat tahun setelah Masjid Raya Baiturrahman itu terbakar, pada pertengahan shafar 1294 H/Maret 1877 M, dengan mengulangi janji jenderal Van Sweiten dan sebagai permintaan maaf juga untuk meredam kemarahan rakyat Aceh maka Gubernur Jenderal Van Lansberge menyatakan akan membangun kembali Masjid Raya Baiturrahman yang telah terbakar itu.
Pernyataan ini diumumkan setelah diadakan permusyawaratan dengan kepala-kepala negeri disekitar Kota Banda Aceh. Dimana disimpulkan bahwa pengaruh Masjid sangat besar kesannya bagi rakyat Aceh yang 100% beragama Islam. Janji tersebut dilaksanakan oleh Jenderal Mayor Jenderal Karel Van Der Heijden selaku gubernur militer Aceh pada waktu itu dan tepat pada hari Kamis 13 Syawal 1296 H/9 Oktober 1879 M, diletakan batu pertamanya yang diwakili oleh Tengku Qadhi Malikul Adil.
Masjid Raya Baiturrahman ini selesai dibangun kembali pada tahun 1299 H dengan hanya memiliki satu kubah. Pada tahun 1935 M, Masjid Raya Baiturrahman diperluas bagian kanan dan kirinya dengan tambahan dua kubah. Perluasan ini dikerjakan oleh Jawatan Pekerjaan Umum (B.O.W) dengan biaya sebanyak F. 35.000,- (tiga puluh lima ribu gulden) dengan pimpinan proyek Ir. M. Thahir dan selesai dikerjakan pada akhir tahun 1936 M.
Usaha perluasan dilanjutkan oleh sebuah panitia bersama yaitu Panitia Perluasan Masjid Raya Kutaraja. Dengan keputusan menteri tanggal 31 Oktober 1975 disetujui pula perluasannya yang kedua dan pelaksanaannya diserahkan pada pemborong NV. Zein dari Jakarta. Perluasan ini bertambah dua kubah lagi dan dua buah menara sebelah utara dan selatan. Dengan perluasan kedua ini Masjid Raya Baiturrahman mempunyai lima kubah dan selesai dekerjakan dalam tahun 1967 M.
Dalam rangka menyambut Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional ke-XII pada tanggal 7 s/d 14 Juni 1981 di Banda Aceh, Masjid Raya Baiturrahman diperindah dengan peralatan, pemasangan klinkers di atas jalan-jalan dalam pekarangannya. Perbaikan dan penambahan tempat wudu dari porselin dan pemasangan pintu krawang, lampu chandelier, tulisan kaligrafi ayat-ayat Al-Qur’an dari bahan kuningan, bagian kubah serta instalasi air mancur di dalam kolam halaman depan.
Pada tahun 1991-1993, Masjid Raya Baiturrahman melaksanakan perluasan kembali yang disponsori oleh Gubernur Dr. Ibrahim Hasan, yang meliputi halaman depan dan belakang serta masjidnya itu sendiri. Bagian masjid yang diperluas, meliputi bagian lantai masjid tempat Shalat, perpustakaan, ruang tamu, ruang perkantoran, aula dan tempat wudu. Sedangkan perluasan halaman meliputi, taman dan tempat parkir serta satu buah menara utama dan dua buah minaret. Sehingga luas ruangan dalam Masjid menjadi 4.760 m2 berlantai marmer buatan Italia, jenis secara dengan ukuran 60 × 120 cm dan dapat menampug 9.000 jamaah.
Dengan perluasan tersebut, Masjid Raya Baiturrahman sekarang memiliki 7 kubah, 4 menara, dan 1 menara induk. Dari masa ke masa masjid ini telah berkembang pesat baik ditinjau dari segi arsitektur maupun kegiatan kemasyarakatan. Sesuai dengan perkembangan, luas area Masjid Raya Baiturrahman ± 4 Ha, di dalamnya terdapat sebuah kolam, menara induk dan bagian halaman lainya ditumbuhi rumput yang ditata dengan rapi dan indah diselingi tanaman/pohon hias.
Saat bencana tsunami meluluh lantakan Tanah Rencong Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 lalu, Masjid Raya Baiturrahman masih tetap berdiri dengan megahnya, ombak tsunami yang mulai membasahi Bumi Aceh sungguh tak mampu menghancurkan rumah Allah ini. Pada saat itu Masjid Raya Baiturrahman menjadi tempat bagi rakyat Aceh berlindung juga sebagai tempat evakuasi jenazah para korban tsunami yang bergelimpangan.
Setelah melewati berbagai peristiwa-peristiwa bersejarah, sampai saat ini Masjid Raya Baiturrahman masih tetap berdiri kokoh sebagai simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, perjuangan dan nasionalisme Suku Aceh
.
Melliza Septya Rini
SUMBER

Kepulauan Raja Ampat

Kepulauan Raja Ampat merupakan rangkaian empat gugusan pulau yang berdekatan dan berlokasi di barat bagian Kepala Burung(VogelkoopPulau Papua. Secara administrasi, gugusan ini berada di bawah Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat. Kepulauan ini sekarang menjadi tujuan para penyelam yang tertarik akan keindahan pemandangan bawah lautnya. Empat gugusan pulau yang menjadi anggotanya dinamakan menurut empat pulau terbesarnya, yaitu Pulau WaigeoPulau MisoolPulau Salawati, dan Pulau Batanta.

Asal mula nama Raja Ampat menurut mitos masyarakat setempat berasal dari seorang wanita yang menemukan tujuh telur. Empat butir di antaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang berpisah dan masing-masing menjadi raja yang berkuasa di Waigeo, Salawati, Misool Timur dan Misool Barat. Sementara itu, tiga butir telur lainnya menjadi hantu, seorang wanita, dan sebuah batu.
Dalam perjalanan sejarah, wilayah Raja Ampat telah lama dihuni oleh masyarakat bangsawan dan menerapkan sistem adat Maluku. Dalam sistem ini, masyarakat sekumpulan manusia. Tiap desa dipimpin oleh seorang raja. Semenjak berdirinya lima kesultanan muslim di Maluku, Raja Ampat menjadi bagian klaim dari Kesultanan Tidore. Setelah Kesultanan Tidore takluk dari Belanda, Kepulauan Raja Ampat menjadi bagian klaim Hindia-Belanda.
Kepulauan Raja Ampat merupakan tempat yang sangat berpotensi untuk dijadikan sebagai objek wisata, terutama wisata penyelaman. Perairan Kepulauan Raja Ampat menurut berbagai sumber, merupakan salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di seluruh dunia. Bahkan, mungkin juga diakui sebagai nomor satu untuk kelengkapan flora dan fauna bawah air pada saat ini.
Dr John Veron, ahli karang berpengalaman dari Australia, misalnya, dalam sebuah situs ia mengungkapkan, Kepulauan Raja Ampat yang terletak di ujung paling barat Pulau Papua, sekitar 50 mil sebelah barat laut Sorong, mempunyai kawasan karang terbaik di Indonesia. Sekitar 450 jenis karang sempat diidentifikasi selama dua pekan penelitian di daerah itu.
Tim ahli dari Conservation International, The Nature Conservancy, dan Lembaga Oseanografi Nasional (LON) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pernah melakukan penilaian cepat pada 2001 dan 2002. Hasilnya, mereka mencatat di perairan ini terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis di dunia), lebih dari 1.000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska, dan catatan tertinggi bagi gonodactyloid stomatopod crustaceans. Ini menjadikan 75% spesies karang dunia berada di Raja Ampat. Tak satupun tempat dengan luas area yang sama memiliki jumlah spesies karang sebanyak ini.
Ada beberapa kawasan terumbu karang yang masih sangat baik kondisinya dengan persentase penutupan karang hidup hingga 90%, yaitu di selat Dampier (selat antara Pulau Waigeo dan Pulau Batanta), Kepulauan Kofiau, Kepualauan Misool Tenggara dan Kepulauan Wayag. Tipe dari terumbu karang di Raja Ampat umumnya adalah terumbu karang tepi dengan kontur landai hingga curam. Tetapi ditemukan juga tipe atol dan tipe gosong atau taka. Di beberapa tempat seperti di kampung Saondarek, ketika pasang surut terendah, bisa disaksikan hamparan terumbu karang tanpa menyelam dan dengan adaptasinya sendiri, karang tersebut tetap bisa hidup walaupun berada di udara terbuka dan terkena sinar matahari langsung.
Spesies yang unik yang bisa dijumpai pada saat menyelam adalah beberapa jenis kuda laut katai, wobbegong, dan ikan pari Manta. Juga ada ikan endemik raja ampat, yaitu Eviota raja, yaitu sejenis ikan gobbie. Di Manta point yg terletak di Arborek selat Dampier, Anda bisa menyelam dengan ditemani beberapa ekor Pari Manta yang jinak seperti ketika Anda menyelam di Kepulauan Derawan, Kalimantan Timur. Jika menyelam di Cape Kri atau Chicken Reef, Anda bisa dikelilingi oleh ribuan ikan. Kadang kumpulan ikan tuna, giant trevallies dan snappers. Tapi yang menegangkan jika kita dikelilingi oleh kumpulan ikan barakuda, walaupun sebenarnya itu relatif tidak berbahaya (yang berbahaya jika kita ketemu barakuda soliter atau sendirian). Hiu karang juga sering terlihat, dan kalau beruntung Anda juga bisa melihat penyu sedang diam memakan sponge atau berenang di sekitar anda. Di beberapa tempat seperti di Salawati, Batanta dan Waigeo juga terlihat Dugong atau ikan duyung.
Karena daerahnya yang banyak pulau dan selat sempit, maka sebagian besar tempat penyelaman pada waktu tertentu memiliki arus yang kencang. Hal ini memungkinkan juga untuk melakukan drift dive, menyelam sambil mengikuti arus yang kencang dengan air yang sangat jernih sambil menerobos kumpulan ikan.




Garuda Wisnu Kencana

GWK, mungkin anda pernah mendengar atau memang anda pernah berkunjung ke objek wisata di Bali ini? Iya atau tidak, ada baiknya anda membaca halaman situs ini, mungkin bagi anda yang belum pernah berlibur GWK Bali, dapat memberikan gambaran singkat tentang GWK Bali.

Garuda Wisnu Kencana atau terkenal dengan sebutan GWK Bali, merupakan salah satu tempat wisata terkenal di Bali. Saking terkenalnya Garuda Wisnu Kencana, tempat wisata GWK Bali selalu ramai dikunjungi wisatawan domestik dan wisatawan Asing. Banyak wisatawan mengatakan, objek wisata Garuda Wisnu Kencana salah satu objek wisata Bali yang harus dikunjungi.

Tempat wisata di Bali GWK adalah sebuah taman budaya yang memiliki luas 240 hektar. Lokasi dari GWK Bali berada di Jalan Raya Uluwatu, Desa Ungasan, Kuta Selatan
, Kabupaten Badung 80364. Jika anda datang dari Airport Ngurah Rai, menuju lokasi dari tempat wisata di Bali GWK, hanya membutuhkan waktu 15 – 20 menit, tentunya dalam keadaan lalu lintas lancar.

Untuk menuju ke lokasi objek wisata GWK Bali, ada banyak cara. Mungkin dengan naik taksi dan meminta supir taksi mengantar anda atau dengan mengendari kendaran anda sendiri. Semuanya anda yang menentukan, karena yang terbaik buat anda, hanya anda yang tahu.  

Tapi jika anda tidak ingin ribet mencari tempat parkir dan bisanya di GWK cenderung tempat parkirnya penuh, terutama pada saat musim ramai. Tidak suka mengemudi di kemacetan dan berencana untuk wisata ke tempat wisata di Bali yang lain, seperti pantai Dreamland dan Pura Uluwatu, kami sarankan anda mencari jasa sewa mobil di Bali dengan sopir.

Pada saat anda sudah selesai menikmati hiburan di tempat wisata di Bali GWK, anda dapat langsung menghubungi supir anda, untuk menjemput di tempat anda mau keluar dari Garuda Wisnu Bali. Hal ini jauh lebih nyaman dari pada anda menyetir mobil sendiri.

Daya tarik utama wisatawan berlibur ke GWK Bali adalah untuk melihat patung Garuda Wisnu. Dibangun dan di ukir oleh pengukir dan pematung terkenal bernama I Nyoman Nuarta. Patung Garuda Wisnu memiliki rencana awal akan di bangun dengan tinggi 126 meter dan lebar 60 meter. Tapi sampai saat ini, tinggi patung hanya 20 meter, pembangunan patung Garuda Wisnu sampai saat ini belum selesai dan penulis kurang tahu apa sebabnya belum diselesaikan sampai saat ini.

Dengan rencana awal pembangunan patung Garuda Wisnu dengan tinggi 126 meter dan lebar 60 meter, dengan tujuan menjadikan GWK sebagai sebuah tempat wisata terkenal di Bali, yang menawarkan salah satu karya seni patung terbesar dan karya yang paling menakjubkan. Tentunya dengan karya seni yang mencerminkan nilai budaya lokal Bali.

Selain patung Garuda Wisnu, di tempat wisata GWK ini, para pengunjung dapat menikmati pemandangan dari matahari terbenam. Tidak hanya pemandangan indah saja yang anda dapat liat di kawasan wisata GWK, tempat wisata ini juga menawarkan beraneka ragam acara hiburan dari pagi hari, sampai malam hari.

Pembangunan GWK di prakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu Kencana pada tahun 1992. Pembangunan GWK Bali dengan tujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark dari tempat wisata budaya yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri dari Yayasan Garuda Wisnu Kencana adalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan arsitek patung Garuda Wisnu Kencana.

Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana, bukanlah tugas yang mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi untuk patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya pembangunan dari GKW Bali, lokasi yang berada di bukit Ungasan ini, digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur.

Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta sebagai pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik Indonesia. Pada tahun 2013, manajemen kepemilikan dari GWK Bali di ambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia, salah satu perusahaan pengembang property di Indonesia.

Dengan berjalannya waktu, tempat wisata di Bali GWK berkembang menjadi sebuah tempat pameran budaya, acara dan atraksi hiburan, serta menjadi forum informasi dan komunikasi untuk budaya lokal, budaya nasional, budaya regional bahkan budaya internasional.


Jumat, 27 Maret 2015

Benteng Marlborough


Map data ©2013 Tele Atlas


                                            (Gambar : Benteng malborough)
Banteng Marlborough adalah benteng peninggalan Inggris di kota Bengkulu. Nama benteng ini menggunakan nama seorang bangsawan dan pahlawan Inggris, yaitu John Churchil, Duke of Marlborough I. Benteng ini tergolong terbesar di kawasan Asia. Peninggalan sejarah ini memiliki daya tarik yang besar karena kelangkaannya. Benteng ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kolonial Inggris yang menguasai Provinsi Bengkulu selama lebih kurang 140 tahun (1685-1825).Sehingga benteng ini pun masih memiliki bentuk yang sesuai dengan desain asli bangunan abad ke-17.
Benteng Marlborough merupakan benteng terbesar yang dibangun oleh kolonial Inggris di Asia Tenggara dan terletak di pusat kota Bengkulu yang menghadap ke laut. Benteng Marlborouh berukuran 240 x 170 meter dan berbentuk persegi. Meskipun terlihat mengesankan, Benteng Marlborough hanya di gunakan dua kali yaitu pada masa pemberontakan oleh orang Indonesia (1719) dan oleh Perancis tahun 1760.
Benteng ini diakui ahli sejarah merupakan benteng peninggalan Inggris terbesar di Asia Tenggara, tujuan dibuatnya benteng adalah sebagai basis pertahanan militer Inggris. Seiring dengan kuatnya cengkraman Inggris di Bengkulu, maka fungsi Benteng berubah menjadi kepentingan perdagangan.
Benteng dijadikan tempat koordinasi bagi kelancaran suplai lada bagi perusahaan dagang Inggris, East Indian Company, dan pusat pengawasan jalur pelayaran dagang yang melewati Selat Sunda. Di gerbang pintu masuk sebelah kanan dan kiri terdapat dua koridor yang sekarang telah berubah fungsi menjadi meja penyambutan pengunjung. Dahulu koridor tersebut sebagai tahanan para pejuang rakyat Indonesia, konon presiden RI pertama Soekarno, pernah mendekam di ruangan itu.
Di dalam sel tahanan ada satu lukisan kompas yang dipahat pada tembok penjara, ada beberapa catatan tertinggal di dekat lukisan kompas itu, catatan tersebut menceritakan betapa perihnya perasaan hati para tahanan selama mereka di penjarakan oleh Inggris. Hingga saat ini tidak ada yang bisa menjelaskan siapakah yang membuat lukisan kompas tersebut.
Memasuki pada badan benteng kita akan menemukan lapangan berbentuk segi empat seluas setengah lapangan sepak bola, ada dua terowongan di pojok depan dan sebelah kiri benteng. Ada yang berasumsi terowongan tersebut tembus hingga Pantai Panjang Bengkulu,sebagai jalan keluar militer Inggris bila terkepung, namun ada pula yang beranggapan terowongan itu buntu. Selanjutnya, ada  beberapa ruangan di dalam benteng, ruangan besar yang berlapis batu bata tebal disinilah tempat tinggal para perwira tinggi Inggris dan keluarga. Terdapat pula beberapa gudang penyimpanan mesiu, seperti senapan, meriam, dan pelurunya.
Benteng ini tidak terlepas dari sejarah keberadaan bangsa Inggris di Bengkulu. Pada bulan Juni 1685 kapal-kapal dagang Inggris berlabuh di depan muara sungai Bengkulu. Setelah mendapatkan kata sepakat, bahwa Inggris dapat menetap dan dapat melakukan perniagaan secara bebas, maka dibuat suatu perjanjian untuk pertama kalinya dengan Pangeran Raja Muda dari Kerajaan Sungai Limau oleh Ralp Ord sebagai wakil dari pihak Inggris. Dengan persetujuan perjanjian itu, bangsa Inggris untuk pertama kalinya membangun kantor dagang dan sekaligus sebagai bentengnya disamping muara Sungai Serut. Kantor dagang atau benteng ini mereka namakan Fort York.

Fort York didirikan di atas sebuah bukit kecil di pinggiran muara Sungai Serut yang dikelilingi oleh rawa-rawa sehingga timbul berbagai penyakit menular terutama malaria, banyak prajurit dari pegawai sipil di benteng ini meninggal karena penyakit . Selain itu, letaknya kurang menguntungkan bagi bangsa Inggris. Inggris berusaha mengadakan pendekatan kembali kepada raja-raja Bengkulu untuk mendapatkan lokasi baru untuk mendirikan benteng sebagai pengganti Fort York. Berkat pendekatan dengan raja-raja di Bengkulu, Inggris mendapatkan lokasi baru yang lebih besar dan letaknya yang strategis diantara sebuah bukit kecil di pinggir pantai Tapak Paderi. Pembangunan benteng ini dilakukan secara bertahap selama lima tahun, pembangunanya dikerjakan oleh arsitek dan para pekerja yang sengaja didatangkan dari India. Pemberian nama Fort Malborough adalah sebagai kenangan kepala seorang komondan militer Inggris yang terkenal “The First Duke Of Marlborough.

Pemerintah Inggris mendirikan benteng ini bertujuan untuk memperkuat kedudukan mereka dari ancaman kolonial Belanda, kesultanan Banten serta untuk mengatasi kemungkinan ancaman pemberontakan rakyat yang merasa tertekan oleh politik penjajahan yang mereka jalankan.

Dengan dibangunya Fort Marlborough yang baru ini, disekitar benteng dipersiapkan sebauh kota, dengan memulai membuka pasar sebagai pusat perdagangan dan oleh penduduk Bengkulu dikenal dengan nama Pasar Melabro. Dari sinilah dapat dikatakan mulai lahirnya kota Bengkulu yang sekarang.

Masalah utama yang dihadapi oleh Inggris di Bengkulu pada masa berkuasanya adalah jarak yang terlalu jauh dengan pemimpin yang berpusat di London. Untuk kebutuhan logistik yang dikirim dari London memakan waktu sampai delapan bulan . Tidaklah mengherankan bahwa persediaan beberapa perlengkapan penting di benteng ini sering berada pada tingkat yang mengkhawatirkan. Beberapa perlengkapan utama seperti mesiu terpaksa di beli dari kapal-kapal dagang yang singgah di Bengkulu.

Pada tahun 1759 perbentengan dilengkapi dengan parit kering yang masih dapat dilihat sampai sekarang. Parit ini dalamnya sekitar 6 kaki dan lebarnya 12 kaki. Tanah galian itu diletakkan antara dinding benteng yang lama dengan dinding baru sebelah luarnya yang khusus dibangun yang tujuanya untuk meredam serengan mariam. Penambahan ini membuat benteng terlihat seperti sekarang .

Tidak lama setelah pembangunan parit benteng, suatu skuadroun laut Perancis dibawah pimpinan Comte Charles mendarat di Bengkulu. Karena kekurangan amunisi dan perbekalan hanya memberikan suatu satu pilihan bagi pihak Inggris yaitu menyerah. Kota Bengkulu dan benteng dikuasai Perancis tanpa pertumpahan dara. Perancis memanfaatkan benteng ini untuk mempenjarakan orang Inggris. Dalam delapan bulan berikutnya banyak pasukan Perancis meninggal karena berbagai penyakit sehingga akhirnya komandan Perancis memutuskan untuk meningggalkan Bengkulu dan menyerahkan benteng kepada pasukan Inggris, yang sudah berkurang kekuatanya akibat berbagai penyakit.

Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles pada 1818 – 1824 Bengkulu menjadi terkenal. (Bunga bangkai, Rafflesia arnoldi,  mengambil nama dari Raffless yang sekarang menjadi lambang propinsi Bengkulu).  Pada 1825 Inggris yang menguasai Bengkulu melakukan tukar menukar dengan Belanda yang menguasai Malaysia dan Singapura. Belanda selanjutnya menempati benteng Malborough sampai perang dunia II yang pada akhirnya semua wilayah Sumatera diduduki tentara Jepang sampai Jepang menyerah kalah rpada 1945. Setelah kemerdekaan RI tahun 1945 benteng tersebut digunakan oleh TNI dan polisi sampai tahun 1970. Setelah kemerdekaan RI Bengkulu merupakan salah satu Keresidenan di Provinsi Sumatera Selatan, baru pada tahun 1968 Bengkulu terwujud menjadi Provinsi yang berdiri sendiri dan lepas dari Provinsi Sumatera Selatan.
 
Sumber

Map data ©2013 Tele Atlas

Pantai Panjang

detikTravel Community -  
sumberBengkulu memiliki keindahan wisata bahari yang tidak bisa dilewatkan. Pasir putih sepanjang 7 km dan air laut yang jernih jadi andalan Pantai Panjang. Pantai ini siap jadi tujuan wisata baru Anda.

Terletak 1,5 km dari barat Bengkulu, pantai ini telah terkenal sebagai objek wisata paling diminati di Bengkulu. Bagaimana tidak, pasirnya putih, pantainya landai dan airnya pun jernih. Terlebih, pantai ini memiliki garis yang panjangnya tidak main-main, 7 km!

Pantai Panjang memiliki jarak titik pasang dan titik surut yang lumayan jauh, yaitu 500 meter. Hal ini tentu membuat pantai ini lebih indah saat surut karena hamparan pasir putihnya jadi semakin luas. Anda tidak hanya menemukan warna biru dari laut dan putih dari pantai, tapi juga hijau dari pepohonan.

Terdapat banyak pohon cemara dan pinus di dekat pantai. Pepohonan inilah yang membuat suasana semakin sejuk dengan pemandangan hijaunya dan angin yang memanjakan Anda. Di kawasan pasirnya, terdapat deretan pohon kelapa yang siap melambai seakan mengajak Anda bermain ke sana.

Biarkan kaki Anda terlepas dari alasnya sebentar dan rasakan pasir halus nan lembut yang menyelinap di antara jari kaki. Rasakan segarnya air pantai yang biru jernih tanpa takut terseret ombak. Pantai ini memiliki ombak yang cenderung tenang. Bibir pantainya pun bisa dibilang aman karena tidak ada karang, jadi tak perlu khawatir tersandung karang saat berenang.

Datanglah pada sore hari jika ingin melihat keajaiban alam Bengkulu. Pantai Panjang memiliki sunset yang pasti membuat Anda tak rela mengedipkan mata. Langit jingga memantulkan cahaya ke air yang membuat laut menjadi perak keemasan. Belum lagi sang surya yang perlahan tenggelam ke balik laut, sungguh memukau.

Anda bisa lari sore sambil menunggu matahari tenggelam. Jika tidak ingin berkeringat, Anda bisa menikmati keindahan alam Pantai Panjang dari warung-warung yang ada di sepanjang pantai. Jangan lupa untuk minum es kelapa segar yang baru dipetik dari pohonnya.

Beberapa penginapan siap jadi pilihan Anda jika ingin menikmati pantai ini lebih dari sehari. Pilih sendiri penginapan favorit Anda dan nikmati Pantai Panjang sepanjang hari.

Sumber 

Pulau Kembang

Pulau Kembang adalah sebuah delta yang terletak di tengah sungai Barito yang termasuk di dalam wilayah administratif kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala, provinsi Kalimantan Selatan. Pulau Kembang terletak di sebelah barat Kota Banjarmasin. Pulau Kembang ditetapkan sebagai hutan wisata berdasarkan SK. Menteri Pertanian No. 788/Kptsum12/1976 dengan luas 60 Ha.
Pulau Kembang merupakan habitat bagi kera ekor panjang (monyet) dan beberapa jenis burung. Kawasan pulau Kembang juga merupakan salah satu obyek wisata yang berada di dalam kawasan hutan di Kabupaten Barito Kuala.

Di dalam kawasan hutan wisata ini terdapat altar yang diperuntukkan sebagai tempat meletakkan sesaji bagi "penjaga" pulau Kembang yang dilambangkan dengan dua buah arca berwujud kera berwarna putih (Hanoman), oleh masyarakat dari etnis Tionghoa-Indonesia yang mempunyai kaul atau nazar tertentu. Seekor kambing jantan yang tanduknya dilapisi emas biasanya dilepaskan ke dalam hutan pulau Kembang apabila sebuah permohonan berhasil atau terkabul.

Menurut ceita, pulau Kembang berasal dari kapal Inggris yang dihancurkan oleh orang Biaju pada tahun 1750-an atas perintah Sultan Banjar. Puing-puing bekas kapal tersebut lambat laun ditumbuhi pepohonan dan berubah menjadi sebuah pulau yang kemudian didiami sekelompok kera. Orang-orang desa yang berada di sekitar pulau baru ini menganggap bahwa kera-kera tersebut merupakan penjelmaan yang memakai sarungan kera. Kelompok kera tersebut dipimpin oleh seekor kera yang sangat besar berwarna putih

Kera-kera di kawasan  ini yang berjumlah ribuan, sangat akrab dengan para pengunjung. Biasanya ketika para wisatawan datang berkunjung, kera-kera tersebut banyak yang menunggu di dermaga, menunggu para wisatawan memberi mereka makanan seperti pisang, kacang, dan sebagainya

Kawasan ini berjarak sekitar 1,5 km dari Kota Banjarmasin dan dapat ditempuh dengan menggunakan perahu klotok sewaan , Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke lokasi sekitar 15 menit dari Kota Banjarmasin

Sumber

Assalamualaikum wr wb

kali ini saya ingin berbagi tentang destinasi wisata di daerah bandung

1. Kawah putih ciwidey
Terletak di Ciwidey, sekitar 50 KM di selatan Bandung, Kawah Putih Ciwidey adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang paling populer, terutama di kalangan pecinta wisata alam. Kawah Putih Ciwidey, sesuai dengan namanya adalah sebuah kawah vulkanik dengan tanah yang bewarna putih. Warna putih ini karena terdapat kandungan belerang pada tanahnya. Keunikan utama dari kawah putih adalah airnya yang selalu berubah warna

2. Gunung tangkuban perahu
Berada sekitar 20 KM di utara kota Bandung, Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak di Lembang. Keunikan dari Gunung Tangkuban Perahu adalah bentuknya yang menyerupai sebuah perahu terbalik, sesuai dengan legenda yang mengatakan bahwa Gunung Tangkuban Perahu berasal dari perahu yang ditendang hingga terbalik oleh Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu adalah sebuah tempat wisata alam yang sudah menjadi salah satu tempat wiSata dibandung.

3. Curug dago
Curug Dago adalah sebuah air terjun yang terletak di Kecamatan Coblong, Dago, Bandung. Air terjun Curug Dago memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 10 meter tingginya, namun air terjun tersembunyi ini sangatlah indah dan menarik untuk dilihat. Curug Dago tidak terlalu terkenal di telinga wisatawan, namun tidak ada salahnya mencoba datang ke Curug Dago.

4. Danau Situ Patenggang
Danau Situ Patenggang berlokasi tidak jauh dari Kawah Putih Ciwidey, Bandung Selatan. Hanya berjarak sekitar 7 KM dari tempat wisata Kawah Putih, Danau Situ Patenggang ramai dikunjungi wisatawan karena pemandangannya yang eksotik. Selain menikmati pemandangan danau sambil berpiknik, anda juga dapat bermain perahu air di Danau Situ Patenggang.

5. Air Panas Ciater
Air Panas Ciater adalah salah satu tempat wisata di Bandung yang paling ramai dikunjungi wisatawan karena selain berfungsi sebagai sarana rekreasi, Air Panas Ciater juga mempunyai pengaruh kesehatan bagi anda. Terletak sekitar 30 KM di utara kota Bandung, sumber Air Panas Ciater berasal dari sebuah kawah aktif di Gunung Tangkuban Perahu. Berendam di air belerang Ciater sangat cocok bagi anda yang ingin beristirahat sejenak.

6. Kebun strawberry ciwidey
Kebun Strawberry Ciwidey adalah tempat di mana anda dapat melihat dan berjalan-jalan di kebun strawberry. Selain itu anda juga dapat memetik buah strawberry sendiri. Strawberry yang telah anda petik itu kemudian akan ditimbang dan anda harus membayar sesuai dengan berat strawberry yang telah anda petik. Saran saya datanglah pada musim kemarau karena kualitas strawberry lebih bagus dari pada saat musim hujan.


Sumber

Bunga Raflesia Arnoldy

Bunga Rafflesia Arnoldy adalah salah satu jenis flora unik Indonesia yang dinobatkan sebagai "puspa langka nasional Indonesia". Ia mempunyai nama daerah yang beragam sesuai dengan bahasa penduduk kawasan tumbuhnya, seperti sekedai, ambun, bunga benalu, bunga hantu, ambai-ambai dan lain-lain. Ada beberapa macam bunga Rafflesia seperti Rafflesia Acehencis, Rafflesia Rochussenii, Rafflesia zollingeriana  dan lain-lain yang tumbuhnya tersebar di beberapa daerah di kawasan Malenesia yang meliputi Malaysia, Indonesia dan Filipina. Tetapi jenis-jenis ini umumnya berukuran lebih kecil dengan penampilan saling berbeda. Rafflesia Arnoldy berukuran raksasa dan diketahui hanya terdapat di Sumatera dan penyebarannya berada di sepanjang punggung Bukit Barisan dari Aceh sampai Lampung dengan pusat ekologi di Bengkulu


Ditinjau dari keadaan geografisnya, Propinsi Bengkulu terletak di antara 2 derajat 17 menit-3 derajat 31 menit Lintang Selatan dan 101 derajat 01 menit-103 derajat 41 menit Bujur Timur. Propinsi Bengkulu di sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatra Barat, di sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Propinsi Lampung, di sebelah Barat berbatasan dengan Samudra Indonesia dan di sebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Jambi dan Propinsi Sumatera Selatan.
Propinsi Bengkulu yang berada di sebelah Barat pegunungan Bukit Barisan, luas wilayahnya mencapai lebih kurang 1.978.870 hektar atau 19.788,7 kilometer persegi. Wilayah administrasi Propinsi Bengkulu memanjang dari perbatasan dengan Propinsi Sumatra Barat sampai ke perbatasan dengan Propinsi Lampung yang jaraknya lebih kurang 567 kilometer.
Propinsi Bengkulu berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia pada garis pantai sepanjang lebih kurang 433 kolimeter. Bagian Timurnya berbukit-bukit dengan dataran tinggi yang subur, sedangkan bagian Barat merupakan dataran rendah yang relatif sempit, memanjang dari Utara ke Selatan serta diselang-selingi daerah yang bergelombang.

Rabu, 25 Maret 2015

Istana Bogor

Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri karena mempunyai nilai dalam aspek historis, kebudayaan, dan juga faunanya. Salah satunya adalah keberadaan dari rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan dari dulu sampai sekarang tetap terjaga.

Sekarang ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya pada ssetiap hari Sabtu, Minggu, maupun hari libur lainnya berjalan di lingkungan sekitar Istana Bogor sambil memberikan makanan para rusa-rusa yang indah dan hidup di halaman dari istana Bogor dengan memberikan wortel yang diperoleh dari para petani tradisional yang juga wargaa Bogor dan selalu siap untuk menyediakan wortel-wortel tersebut pada setiap hari libur.

Walaupun berbagai kegiatan kenegaraan sudah tidak dilakukan lagi, khalayak umum diperbolehkan mengunjungi secara rombongan, dengan izin dari Sekretaris Negara,c.q. yang merupakan Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.

Jika anda sedang berkunjung ke Kebun Raya Bogor, pastinya anda tidak dapat melepas pandangan mata dari Istana Bogor, kediaman resmi dari Presiden Republik Indonesia. Jangankan hanya sekedar melihat saja, anda juga bisa masuk ke dalam Istana Bogor.

Istana Bogor dahulu bernama Buitenzorg atau Sans Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".

Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38 Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.

Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.

Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Mallborough, dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas halamannya mencapai 28,4 hektare dan luas bangunan 14.892 m².

Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834, gempa bumi mengguncang akibat meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.

Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu dirubuhkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.

Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.

Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.

Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu dari Presiden Soeharto. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai sekitar 10 ribu orang.

Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana diterbitkanlah Deklarasi Bogor. Deklarasi ini merupakan komitmen 18 negara anggota APEC untuk mengadakan perdangangan bebas dan investasi sebelum tahun 2020.

Pada 16 Agustus 2002, pada masa pemerintahan Presiden Megawati, diadakan acara "Semarak Kemerdekaan" untuk memperingati HUT RI yang ke-57, dan dimeriahkan dengan tampilnya Twilite Orchestra dengan konduktor Addie MS

Pada 9 Juli 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pernikahan anaknya, Agus Yudhoyono dengan Anisa Pohan di Istana Bogor.zeron

Pada 20 November 2006 Presiden Amerika Serikat George W. Bush melangsungkan kunjungan kenegaraan ke Istana Bogor dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kunjungan singkat ini berlangsung selama enam jam.

Sebelumnya Istana Bogor dilengkapi dengan sebuah kebun besar, yang dikenal sebagai Kebun Raya Bogor namun sesuai dengan kebutuhan akan pusat pengembangan ilmu pengetahuan akan tanaman tropis, Kebun Raya Bogor dilepas dari naungan istana pada tahun 1817.
Istana Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan kompleks istana mencapai luas 1,5 hektare.
Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari:
  • Bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi, pertemuan, dan upacara.
  • Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu negara asing.
  • Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara yang datang berkunjung.
  • Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk lima paviliun terpisah.
  • Kantor pribadi Kepala Negara
  • Perpustakaan
  • Ruang makan
  • Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film
  • Ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi
  • Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara.
  • Kaca Seribu

Banyak barang asli turun temurun yang berada di Istana Bogor rusak, hancur, atau hilang pada masa Perang Dunia II. Karena itu, seluruh karya seni dan perabotan klasik yang berada di Istana Bogor bermula dari awal tahun 1950.
Koleksi-koleksi karya seni dan dekorasi internasional banyak berasal dari hadiah negara-negara asing, yang memberikan aksen mewah di Istana Bogor. Salah satunya adalah tempat penyangga lilin cristal bergaya Bohemian dan karpet langka dari Persia yang melapisi lantai ruang utama di Istana Bogor.
Koleksi istana meliputi:
  • 450 lukisan, di antaranya adalah; karya pelukis Indonesia Basuki Abdullah, pelukis Rusia Makowski, dan Ernest Dezentjé
  • 360 patung
  • Susunan lantai keramik mewah yang tersebar di istana. Salah satu dari koleksi keramik yang paling mengesankan, berasal dari Rusia, sumbangan dari Perdana Menteri Khrushchev pada tahun 1960.
  • Hadiah hadiah kenegaraan, di antaranya adalah tengkorak harimau berlapis perak, hadiah dari Perdana Menteri Thanom Kittikachorn dari Thailand pada tahun 1958
  • Tempat Penyangga lilin cristal bergaya Bohemian dan karpet langka dari Persia
  • Marmer didatangkan langsung dari Italia
  • Lampu kristal dari Cekoslovakia
  • Semua perabotan kayu dari Jepara.

SUMBER

Sabtu, 14 Februari 2015

Desa Budaya Pampang

Assalamualaikum wr.wb.

Kali ini saya akan membahas tentang lokasi pariwisata yang terdapat di kota Samarinda yaitu Desa Budaya Pampang.

Desa Budaya Pampang adalah sebuah desa budaya yang terletak di Sungai Siring, Samarinda. Wisata budaya ini banyak diminati karena selain bisa melihat budaya setempat, anda juga bisa belajar tentang budaya ini.


Desa ini dihuni oleh suku Dayak Kenyah. Pada akhir pekan, tempat wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan luar kota maupun luar negeri. Setiap hari Minggu, pada pukul 13:00 – 15:00 diadakan pertunjukan seni di lamin atau gedung pertemuan desa. Gedung ini unik karena berupa rumah adat Dayak dengan ukiran khas suku.

Sejarah desa ini terbentuk adalah pada sekitar tahun 1960-an, Suku Dayak Apokayan dan Kenyah yang saat itu berdomisili di wilayah Kutai Barat dan Malinau, hijrah lantaran tak mau bergabung atau tak ingin ikut ke wilayah Malaysia dengan motif dan harapan taraf pendapatan atau ekonomi yang menjanjikan. Rasa nasionalisme mereka inilah yang membuat mereka memilih tetap bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Mereka menempuh perjalanan dan berpindah-pindah selama bertahun-tahun, hanya dengan berjalan kaki. Untuk menyambung hidup, mereka singgah di tempat-tempat yang dilaluinya dan berladang. Kehidupan mereka terus berpindah-pindah untuk berladang. Sehingga akhirnya mereka sampai di kawasan Pampang. Akhirnya mereka hidup di Desa Pampang dan melakukan berbagai kegiatan masyarakat, seperti bergotong-royong, merayakan natal, dan panen raya.

Lalu, di bulan Juni 1991, Gubernur Kaltim HM Ardans mencanangkan dan meresmikan Desa Pampang sebagai Desa Budaya. Pemerintah merasa antusias bahwa desa budaya ini memiliki kegiatan positif yang bisa menjadi aset wisata unggulan baik di tingkat lokal bahkan hingga mancanegara.

Setiap tahunnya, digelar acara memperingati ulang tahun Desa Pampang, yang disebut dengan nama Pelas Tahun. Menariknya, pada saat sedang berlangsung pertunjukan seni, seluruh warga desa akan mengenakan pakaian adatnya. Anda juga bisa menyewa pakaian adat untuk berfoto dengan latar rumah adat Dayak.

Melalui desa ini, pemerintah berharap desa ini bisa terus memelihara dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Dayak. Desa Budaya Pampang, kini kerapkali dikunjungi oleh tamu-tamu VIP yang datang di Kaltim dan para turis lokal dan mancanegara.

Turis dan para pengunjung merasa penasaran ingin melihat langsung eksotisme budaya, adat istiadat dan sosok masyarakat Dayak, yang memang sudah dikenal dunia.

Selain itu, pemerintah mendukung agar warga Dayak yang menghuni Desa Pampang untuk bisa mengembangkan potensi lain, misalnya saja membuat cindera mata seperti manik-manik dan sejenisnya.


Sumber 1
Sumber 2